Image and video hosting by TinyPic

Milyuner Ini Dilarang Bangkrut oleh Pengadilan


Belfast - Mantan salah satu orang terkaya di dunia, Sean Quinn mendaftarkan kebangkrutan pada tahun lalu akibat hilangnya investasi setelah bank yang dibelinya kolaps. Namun pengadilan menolak upaya Quinn membangkrutkan diri.

Sean Quin, milyuner asal Irlandia yang ditaksir memiliki harta US$ 6,5 miliar atau setara dengan Rp 58,5 triliun mendaftarkan kebangkrutan pada November setelah bank Anglo-Irish yang dibelinya kolaps. Upaya tersebut mendapat tantangan dari kreditornya di Bank Anglo-Irish.

Kreditor Anglo-Irish Bank menantang klaim Sean Quinn bahwa ia berbasis di Irlandia Utara, yang merupakan bagian dari Inggris, sehingga ia bisa mendaftarkan kebangkrutan disana. Kreditor menantang karena menilai Quinn sebenarnya tinggal di wilayah Cavan, di sisi Irlandia di perbatasan dengan Inggris, dan menyebut kepentingan bisnis Quinn yang lebih luas dan kewajibannya ada di dalam negara tersebut

Hal itu sangat berpengaruh, karena jika kebangkrutan di Irlandia Utara diterima, Quinn hanya butuh waktu setahun untuk bisa memulai bisnisnya lagi. Namun jika hal itu diputuskan di Republik Irlandia, maka Quinn harus menunggu hingga 12 tahun.

Dan klaim dari kreditor bank tersebut diterima, hakim wilayah Utara Irlandia menolak proposal kebangkrutan milyuner tersebut. Hakim Donal Deeny sepakat dengan kreditor dan menolak aplikasi kebangkrutan Quinn.

Atas keputusan tersebut, Quinn membantah telah menyesatkan setiap orang. Ia mengatakan, gugatan yang dilakukan Anglo Iris yang kini sudah berganti nama menjadi Irish Bank Resolution Corporation setelah dinasionalisasi itu, hanyalah sebuah gurauan
.

"Apakah saya bangkrut di Irlandia Utara ataupun Irlandia Selatan -- ini hanyalah sebuah gurauan. Apa yang orang-orang itu inginkan adalah membelokkan tujuan utama," ujar Quinn, seperti dikutip dari AFP, Rabu (11/1/2012).

"Mereka tahun mereka telah menghancurkan perusahaan saya. Itu sudah terbukti. Mereka jelas membinasakan sebagian perusahaan... Yang ada di sini hanyalah sebuah kepura-puraan," tambahnya.


Bank Anglo Irish sebelumnya merupakan sebuah simbol dari booming ekonomi Irlandia. Namun setelah kolapsnya sektor perumahan, bank tersebut menjadi simbol krisis perbankan dan kredit yang amburadul. Pemerintah Irlandia harus menyuntikkan dana hingga 20 miliar euro untuk rekapitalisasi dan menyelamatkan bank tersebut.

Quinn merupakan salah satu pebisnis yang dikagumi di Irlandia memulai bisnisnya dengan menjual pasir dan batu-batuan dari menggali tanah pertanian orang tuanya pada awal tahun 1970-an. Ia sukses membangun Quinn Group menjadi perusahaan bernilai miliaran dolar yang tersebar dari pertambangan, manufaktur, real estate, dan asuransi.


Namun semua kekusutan bisnis Quinn dimulai tahun 2008, ketika terjadi krisis finansial global. Pada masa booming real estate di Irlandia, Quinn telah membeli saham Anglo Irish Bank yang memiliki instrumen finansial berisiko dan dikenal sebagai kontrak untuk perbedaan yang membuatnya bisa mengumpulkan hingga 25% saham di bank tersebut, menggunakan dana dari Anglo Irish Bank.

Dan ketika pasar properti kolaps, saham tersebut anjlok dan menjadi tidak bernilai ketika bank tersebut dinasionalisasi tahun 2009.

Karena tidak mampu membayar utangnya yang sangat besar kepada bank tersebut, Quinn terpaksa menyerahkan Quinn Group miliknya kepada Anglo Irish Bank senilai US$ 1,85 miliar pada April 2011.
Foto saya
tolitoli, sulawesi tengah, Indonesia