Image and video hosting by TinyPic

Pekerjaan-pekerjaan yang Paling Bikin Susah Tidur


img  
Apapun profesinya, semua orang butuh pola tidur yang teratur agar tubuh selalu sehat dan bugar. Namun tingkat stres pada tiap pekerjaan berbeda, sehingga ada beberapa pekerjaan yang disebut-sebut paling membuat orang susah tidur.

Tidak terlalu mengejutkan, pekerjaan-pekerjaan yang membuat orang susah tidur biasanya memiliki risiko tinggi. Polisi misalnya, dalam penelitian terpisah disebutkan 40 persen petugas kepolisian di Inggris memiliki gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea atau henti napas saat tidur.

Penelitian lain menyebutkan, petugas kesehatan paling susah tidur nyenyak karena tanggung jawab dan beban kerjanya yang sangat tinggi. Dalam setahun, para dokter dan paramedis bekerja 180 jam lebih lama dari rata-rata karena sewaktu-waktu harus melayani urusan gawat darurat.

Menurut sebuah survei yang dilakukan perusahaan kasur Sleepys, berikut ini 10 pekerjaan yang paling membuat orang susah tidur seperti dikutip dari Marketwatch, Rabu (29/2/2012).
1. Perawat
2. Pengacara
3. Polisi
4. Dokter dan paramedis
5. Ekonom
6. Pekerja sosial
7. Programmer komputer
8. Analis keuangan
9. Operator pabrik
10. Sekretaris


Sementara itu, pekerjaan yang paling memungkinkan untuk tidur secara teratur biasanya hanya dikerjakan pada siang hari atau paling tidak punya jadwal yang tetap. Tak heran jika penata rambut yang bekerja di salon-salon dikategorikan sebagai pekerjaan yang paling memungkinkan untuk tidur teratur.

Selengkapnya, pekerjaan-pekerjaan yang dikategorikan paling memungkinkan untuk tidur nyenyak dan teratur menurut penelitian tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pekerja penebangan hutan
2. Penata rambut
3. Sales Representative
4. Bartender
5. Pekerja konstruksi
6. Atlet
7. Desainer taman
8. Insinyur
9. Pilot pesawat
10. Guru


Tingkat stres suatu pekerjaan biasanya mempengaruhi pola tidur seseorang. Apabila tingkat stres di tempat kerjanya cukup tinggi, maka seseorang biasanya lebih susah tidur padahal sebetulnya justru lebih membutuhkan waktu istirahat yang lebih berkualitas.

Kurangnya waktu istirahat yang berkualitas bisa menyebabkan level stres meningkat, sehingga rentan mengalami depresi dan keletihan emosional atau burnout. Tidak hanya mengurangi produktivitas, kondisi ini juga bisa mempengaruhi kesehatan secara umum.

Dalam jangka pendek, kurang tidur bisa membuat daya tahan tubuh melemah sehingga mudah tertular penyakit misalnya flu. Sedangkan dalam jangka panjang, berbagai penelitian menyebutkan orang yang kurang tidur lebih rentan diabetes dan kegemukan, bahkan juga lebih rentan sakit jantung.

Foto saya
tolitoli, sulawesi tengah, Indonesia