Image and video hosting by TinyPic

Tertawalah Saat ke Dokter Gigi

img
Sekitar 50 persen orang dewasa mengalami ketakutan sedang ketika akan mengunjungi dokter gigi. Sedangkan sekitar 5 persen orang dewasa mengalami ketakutan yang parah. Jika takut pergi ke dokter gigi, optimisme dan humor seperti tertawa dapat membantu meredakan kekhawatiran yang dirasakan.

Tapi anehnya orang dewasa yang mengalami ketakutan ketika mengunjungi dokter gigi itu justru mereka adalah kelompok yang pergi ke dokter gigi secara teratur.

Peneliti Swedia telah menemukan faktor penting dalam mengelola stres saat berkunjung ke dokter gigi termasuk optimisme dari pihak pasien dan suasana humor dalam interaksi pasien dengan dokter gigi dan perawat gigi.

Dalam sebuah penelitian, tim peneliti dari University of Gothenburg meminta orang-orang dengan rasa takut ketika mengunjungi dokter gigi untuk mengisi kuesioner dan mengidentifikasi 5 metode utama yang digunakan oleh pasien untuk melawan rasa takut tersebut.

Berikut 5 metode yang termasuk dalam kuesioner yang digunakan dalam penelitian tersebut, antara lain:

1. Menggunakan sumber daya internal
Menggunakan sumber daya internal, misalnya mengatakan kepada diri sendiri bahwa akan cukup kuat untuk menghadapi perawatan gigi tersebut, meskipun mengalami ketakutan.

2. Mengalihkan perhatian
Mengalihkan perhatian dari perawatan gigi, misalnya dapat dilakukan dengan menghitung, bernyanyi untuk diri sendiri, bermain game, atau fokus memikirkan hal lain untuk menjaga pikiran untuk memikirkan perawatan gigi yang akan atau sedang dilakukan.

3. Meyakinkan diri sendiri
Sebagai contoh, mengatakan kepada diri sendiri bahwa sensasi nyeri terasa seperti sesuatu yang lain, misalnya seperti mati rasa.


4. Berdoa

5. Optimisme
Misalnya, berpikir ke depan ketika pengobatan atau perawatan gigi telah selesai.

"Hasil studi ini telah menunjukkan bahwa, pasien yang mengadopsi pola pikir optimis dapat mengatasi perawatan gigi secara signifikan lebih baik dan justru lebih teratur mengunjungi dokter gigi dibandingkan dengan pasien yang berdoa, merasa putus asa, atau menganggap perawatan gigi sebagai bencana," kata peneliti Jenny Bernson seperti dilansir dari MSNHealth, Kamis (23/2/2012).

Dalam studi kedua, wawancara dengan pasien dengan rasa takut ketika mengunjungi dokter gigi mengungkapkan bahwa, humor adalah faktor penting dalam menghadapi kunjungan ke dokter gigi.

"Hambatan psikologis dapat dikurangi dengan humor, baik humor yang dilakukan oleh dokter gigi atau pasien. Sebagai akibat dari humor dapat mengurangi stres, meningkatkan kesejahteraan, dan menciptakan suasana yang menyenangkan," kata Bernson.
Foto saya
tolitoli, sulawesi tengah, Indonesia